Sabtu, 20 September 2014

Penyakit Endokartis, Miokarditis dan Perikarditis> KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ( KMB 1 )

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ( KMB 1 )
Pembahasan :
Penyakit Endokartis, Miokarditis dan Perikarditis
 



50355_440676365270_1273864_n.jpg

Disusun Oleh :

Nama
Nim
Prodi
Tingkat
:     Erik Strada
:     2013.b14.0301
:     D3 Keperawatan
:     II B (dua b)


YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH  TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
T.A 2014/2015
                 Foto0332_001.jpg
Penulis                    :         Erik Strada
Mahasiswa    :         Stikes Eka Harap Palangka Raya
Program Studi          :         D3 Keperawatan

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................
Pembahasan.......................................................................................
1.      Definisi Endokarditis, miokarditis dan Perikarditis.................
a.       Definisi Endokarditis....................................................................
b.      Definisi Miokarditis.......................................................................
c.       Definisi Perikarditis.......................................................................
2.      Penyebab dan Gejala dari penyakit Endokarditis, miokarditis dan Perikarditis          
a.       Penyebab dan gejala Endokarditis................................................
b.      Penyebab dan gejala Miokarditis...................................................
c.       Penyebab dan gejala Perikarditis...................................................
3.      Diagnosa penyakit Endokarditis, Miokarditis, dan  Perikarditis
a.       Diagnosa penyakit Endokarditis...................................................
b.      Diagnosa penyakit Miokarditis......................................................
c.       Diagnosa penyakit Perkarditis.......................................................
4.       Pengertian dari Dekompensasi Cordis dan Shock Cardiogenik
a.       Pengertian Dekompensasi Cordis..................................................
b.      Pengertian Shock Cardiogenik........................................................
5.      Penyebab pembengkakan kaki pada penyakit Dekompensasi Cordis   
Daftar Pustaka.............................................................................


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan buku ini tepat pada waktunya. Semoga dibuatnya buku ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang Penyakit Endokartis, Miokarditis dan Perikarditis yamg masuk dalam mata kuliah keperawatan medikal bedah (KMB 1).
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan buku ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan penulis terima dengan senang hati, agar dalam pembuatan  buku selanjutnya dapat lebih baik dari sekarang. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.  Amin…
Selamat Membaca …



Palangkaraya 20 September 2014



Penulis



1.   Definisi dari Endokartis, Miokarditis, Perikardiis
 a.    Endokarditis
http://medicastore.com/images/Endokarditis_Non-Infektif.JPG
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokardIUM atau katub jantung. Infeksi endokarditidis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.


















b.     Miokarditis
http://cdn.narodnilek.com/wp-content/uploads/2013/02/Miokarditis-76.jpg
Miokarditis adalah radang otot jantung atau miokard. Peradangan ini dapat disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.
Miokarditis menyerang semua umur . Sebagian besar dapat sembuh spontan. Miokarditis post mortem karena peradangan fokal atau difus. Miokarditis sering disertai radang perikard atau mioperikarditis.


c.    Perikarditis
http://www.spesialis.info/files/perikarditis-kronis.jpg
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan pengobatan yang sama.
Perikarditis akut disertai dengan nyeri dada dan abnormalitas EKG, serta ditemukan perikardial friction rub (trias klasik). 





2.  Penyebab dan Gejala dari penyakit Endokarditis, Miokarditis, dan Perikarditis
1.  Endokarditis
a.  Penyebab
.Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.
b . Gejala
Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas gejalanya. Sejak kapan penyakitnya mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.
      Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 38 – 40o C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpha.

2.   Miokaditis
a. Penyebab
Miokarditis disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri, campak, influenza, poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit. 
b . Gejala
Gejala klinis dari miokarditis tidak khas, kelainan ECG sepintas, jarang menyebabkan pembesaran jantung, irama gallop dan dekompensasi jantung. Miokarditis oleh reuma akut disertai gejala berat .
Gejala yang sering ditemukan:
a.    Takikardia.
Peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih tinggi .
b.   Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung. Katub-katub mitral dan trikuspid tidak dapat ditutup dengan keras
c.    Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventrikular.
d.   Gagal jantung.
e.       Dekompensasi jantung terutama mengenai jantung sebelah kanan.

3). Perikarditis
a. Penyebab
Penyebap perikarditis akut sangat banyak , yaitu penyakit idiopatik (benigna), infeksi non-spesifik virus, tubercolusis , jamur, bakterial, penyakit kolagen seperti artritis reumatoid , systemic lupus erithematosus (SLE) , neoplasma seperti mesotelioma primer, tumor metastasis, trauma, radiasi, uremia , infark miokard akut, dressler’s syndrome (pasca infark miokard), sindrom pascaperikardiatomi, dan diseksi aorta.
Walaupun begitu banyak penyebab perikarditis akut , namun peyenyebab paling sering sesuai dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom pascainfark miokard, sindrompascaperikardiatomi, neoplasma, dan idiopatik.
Urutan etiologi pada 96% perikarditis akut menurut Friedberg sebagai berikut : demam reumatik 40,6% , infeksi bakterial 19,8% , tubercolusis 7,3% , perikarditis nonspesifik jinak 10,4%, uremia 11,5% dan penyakit kolagen 2,1%.

b. Gejala
Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang.
Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan .

3. Diagnosa dari penyakit Endokarditis, Miokarditis, dan    Perikarditis
a. Endokarditis
 Diagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan dengan sempurna bila ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan, dengan murmur , fenomena emboli, demam dan pembiakan darah yang positif. Diagnosis dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria diatas. Endokarditis paska bedah dapat diduga bilamana terjadi panas, leukositosis dan anemia sesudah operasi kardiovaskuler atau operasi pemasangan katub jantung prostetik.
b. Miokarditis
Bila tanda infeksi penyakit lain tidak ditemukan (decomp kanan, penyakit jantung bawaan, penyakit katub jantung , penyakit jantung koroner dan lain-lain) maka perlu dipikirkan ke miokarditis. Sukar dibedakan kardiomiopati kongestif, tetapi dengan pemeriksaan echografi dapat membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan EKG, histologik dan mikroskopik elektron dan pemeriksaaan immunofluoresensi juga membantu.
c. Perikarditis
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajiaan, diagnosa keperawatan utama yang mencakup ini:
-Nyeri berhubungan dengan peradangan pericardium

Masalah kolaborasi/komplikasi potensial
Berdasarkan pada data pengkajian, komplikasi potensial yang mengkin terjadi mencakup
-Efusi pericardium
-Temponade jantung

4. Pengertian dari Dekompensasi Cordis dan Shock Cardiogenik
          https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3zJkChy0P3E9mqdvMyPmwQ7PFXsPrZ3rwhuOi51FDuBzyAeU9LvVmai-1Y9O4djWtSe2q7VTHb2eJ0pDeA7xtQcP83B5vuCgh0R7GuMbJBoZCms1KRp8ABp1tAOAdlPlrSQBSCCbtHr0/s1600/Cordis.jpeg
 
a.      Decompensasi cordis
Decompensasi cordis  adalah kegagalan jantung dalam upaya untuk mempertahankan peredaran darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.(Dr. Ahmad ramali 1994)
Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penuruqnan fungsi pompa jantung (Tabrani, 1998; Price, 1995).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX2H_uM37o63GY-Dkp-D5RkmPz3SZ5EUXNt1Fv1mhLuZy7jKRm16PBwOlZgoe6RMvRMcAX1zbi7vc-8Ih9GKSrZv1h4593TUjNI72tXxqBSxY7hwNouEbp59XyGswbOmZRCXeVDq-bj28/s1600/heart_valves.jpg

b.      Syok kardiogenik
Syok kardiogenik didasarkan pada sirkulasi tidak memadai darah karena kegagalan primer dari ventrikel jantung untuk berfungsi secara efektif. Karena ini adalah jenis kejutan peredaran ada cukup perfusi jaringan (yaitu hati) untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk oksigen dan nutrisi. Syok kardiogenik adalah kondisi sebagian besar tidak dapat diubah dan dengan demikian lebih sering fatal daripada tidak [6] Kondisi melibatkan kematian sel semakin lebih luas dari kelaparan oksigen (hipoksia) dan kelaparan gizi (misalnya hipoglikemia). Karena ini dapat menyebabkan serangan jantung (atau penangkapan peredaran darah) yang merupakan penghentian akut fungsi pompa jantung.
Syok kardiogenik didefinisikan oleh hipotensi yang berkelanjutan dengan hipoperfusi jaringan meskipun ventrikel kiri tekanan pengisian yang memadai. Tanda-tanda hipoperfusi jaringan meliputi oliguria (<30 mL / jam), ekstremitas dingin, dan tingkat kesadaran yang berubah.

5.      Penyebab pembengkakan kaki pada penyakit Dekompensasi Cordis
Mekanisme perbaikan lainnya adalah penahanan garam (natrium) oleh ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara bersamaan menahan air. Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari penimbunan cairan ini adalah peregangan otot jantung karena bertambahnya volume darah. Otot yang teregang berkontraksi lebih kuat. Hal ini merupakan mekanisme jantung yang utama untuk meningkatkan kinerjanya dalam gagal jantung. Tetapi sejalan dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan dilepaskan dari sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan pembengkakan (edema). Lokasi penimbunan cairan ini tergantung kepada banyaknya cairan di dalam tubuh dan pengaruh gaya gravitasi. Jika penderita berdiri, cairan akan terkumpul di tungkai dan kaki. Jika penderita berbaring, cairan akan terkumpul di punggung atau perut. Sering terjadi penambahan berat badan sebagai akibat dari penimbunan air dan garam.









DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

Sumber Internet :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar